ASSALAMUALAIKUM WR.WB

WELCOME, ENJOY THE BLOG

Tuesday 9 August 2011

tiar: dialog tembok

hai tembok?
Apa kabarmu?
Aku sendirian, tidak kedinginan.

semuanya terjadi seperti biasa.
ya sudahlah, aku malas menuntut banyak.
Tiap orang punya hidup masing-masing,kan?

Seperti lirik lagu,
"biarku yang mengalah, aku terima"
Aku sangat terima.
Ya, sangat amat.

Aku terbiasa untuk itu, tembok.
Aku Terbiasa untuk bilang "ya, gak pa2 kok,nyantai aja" walau aku tau hatiku sangat sakit dan aku ingin berteriak dan berkata "kamu itu jahat banget si!!!", tapi itu hanya ada di imajinasiku, bukan di dunia nyataku.

Aku tak mau mereka tahu betapa jahatnya mereka kepadaku. Akhirnya aku cuma bisa tersenyum.
Senyum Monalisa-yang tak tau artinya bahagia atau bersedih-

Aku sekarang jadi suka membiarkan.
Aku mencoba untuk tak peduli lebih dalam dan selalu menggunakan kata mengapa di setiap kalimat.
Aku tak mau jadi ibu yang selalu mau ingin tahu apapun itu.
Aku ingin menjadi apatis.
Menjadi awan yang berarak sendirian di langit.
Menjadi embun yang menetes perlahan di daun.
Aku ingin tak peduli.

Namun, itu bukanlah aku.
yang suka khawatir.
Suka ingin tahu dan terlibat.
Suka mendengarkan dan menyimak.
Bukan yang sepintas lalu.


Hei tembok, masih terlalu banyak yang ingin disampaikan.
Tapi aku enggan bercerita banyak.
Aku jadi enggan berbagi padamu.
Aku enggan membagi isi kepalaku.

Ya sudah.
Aku terbiasa seperti ini.
Ditinggal lagi.
Walau mungkin aku sangat berusaha untuk tidak meninggalkan.

Terakhir, aku tak butuh tanggapan! Aku pinjam pundakmu, aku mau menangis.

2 comments:

  1. Sahabat :)
    Boleh ku pinta tulisan mu ini ya..
    untuk ku masukan di group MOtivation of Change.

    GMN?

    ReplyDelete