ASSALAMUALAIKUM WR.WB

WELCOME, ENJOY THE BLOG

Saturday 6 April 2013

Jodohku

31/03/2013

Aku tulis suratku kepada Tuhan yang tanpa alamat apalagi kode pos.

Ini untuk jodohku di manapun dia berada, dan sedang apapun dia sekarang, serta siapapun dia nanti.

Tuhanku Yang Maha Pengasih juga Maha Penyayang.

Aku memang bukan wanita mulia yang dan jauh dari kata sempurna. Kurang dari kata bijaksana dan malah dekat dengan kata hina. Tapi, aku masih punya harapan untuk jodohku kelak, kan, Tuhan? Aku boleh meminta kan siapa dia? Tidak, tidak, aku tidak akan meminta namanya, tapi aku meminta seperti apa dirinya. Seperti apa kepribadiannya, dan seperti apa akhlaknya.

Tuhan, impian setiap wanita jika mendapatkan pendamping yang baik parasnya. Yang apabila memandangnya dapat membuat hati selalu memuja keagungan diriMu. Yang parasnya membuat senang hati ini.

Tuhan, apa mungkin seorang hafizd Al-Qur’an cocok menjadi imamku kelak? Apa dia pantas mendapatkan calon makmum yang fakir seperti aku ini. Bisakah aku meminta pemimpin rumahtanggaku kelak orang yang pandai ibadah, yang hari-harinya dipenuhi dengan memujiMu, yang hari-harinya selalu membaca “surat cinta”Mu, yang hari-harinya selalu memuliakan “rumah”Mu, yang membimbingku sebagai guru menuju JannahMu, dan yang menjadi petugasMu yang taat dan tak terlena dunia? Dunia yang membuatnya sibuk bekerja, dunia yang membuat dia beorientasi pada uang, dunia yang menjajikan kebahagiaan singkat, serta dunia yang tidak ada apa-apanya.

Tuhan, aku tak mau mengambilnya dari kelurganya yang membesarkannya. Orangtua yang selalu menjaganya, dan saudara-saudaranya yang tumbuh dan berkembang bersamanya. Berilah keadilan kasih saying bagi hati tulusnya. Kemuliaan pikiran untuk membalas budi baik orang tua dan menyayangi saudara.

Tuhan, lindungi jodohku di manapun dia berada. Aku ingin di pertemuanku nanti aku akan menjadi yang terbaik sejak detik itu hingga aku menujuMu. Aku ingin mengenakan baju terbaikku, hijab yang cantik dan enak dipandang mata. Aku ingin dia mengenangku agar bertambah cintanya padaku.

Tuhan, berkahi dia sedang apapun dia sekarang. Berilah kemuliaan hati padanya. Jauhkanlah dari limbah hati yang membuatnya menjauhiMu. Berilah limpahan hidayahMu kepadanya untuk kebaikan hatiNya, untuk keberkahan hidupNya.

Tuhan, bila kesempatan bertemu dengan jodohku datang, aku akan berusaha memantaskan diriku sesuai dengan yang aku minta. Aku akan berusaha menjadi hamba yang baik bagiMu dan makmum yang baik bagi suamiku kelak.

Tuhan, sekiranya aku tak mampu bertemu dengan jodohku suatu saat nanti. Setidaknya aku pernah membayangkannya dalam harapanku, aku pernah berkata padaMu untuk menjaga dirinya sedang apapun dia, di manapun dia berada, dan siapapun dia.

Jodohku(mungkin)kamu.

be wise. speak please!


01/04/2013

Mau sampai kapan kita saling sindir kalau sebenarnya kita bisa berbicara langsung. Terlalu mahal kah obrolan kita sampai itu bukan jadi pilihan?
Seharusnya dan mungkin sebaiknya, jika kita tak suka mungkin kita harus memakluminya. Manusia katanya tak sempurna dan jadi tempatnya salah,kan? Tapi mungkin jika sudah terlalu jauh membenci, berbicara adalah hal yang baik untuk dijalani.
Kita kan tidak hidup di hutan yang sendirian untuk meneruskan siklus sampai kematian. Apa salahnya mencoba mengerti, memahami, kemudian bertindak secara cerdas.
Mau sampai kapan kita minta dimengerti sementara kita tak mencoba untuk memahami orang lain. Kan seperti teori memberi dan menerima, kamu akan menerima apa yang kamu beri. Kalau kamu saja tak melakukan apa-apa, ya jangan pernah minta apa-apa.
Astaghfirullah..
Semoga Allah tidak menyempitkan hati dan pikiran kita sehingga menyusahkan kita untuk memahami orang lain.
Amin.
:)

Sendiri Menyepi

22/03/2013 09:34

Aku malu ya Allah.
Saat yang lain sedang asik berjuang aku malah asik bersantai. Saat yang lain sedang penuh peluh dengan tugasnya. Aku malah tertawa sia-sia tanpa hasil.

Aku malu ya Allah.
Saat yang lain tekun beribadah, aku malah lalai dan selalu sholat di ujung waktu. Aku terlalu sibuk dengan tugasku, larut dengan tanggung jawab dunia-fana-ku, dan bahkan aku lupa "melapor" kepadamu. Aku bahkan terlalu mementingkan bermain dengan teman-temanku. Aku terlalu senang dengan film yang kutonton atau game yang kuamainkan.

Ya Allah, aku sangat malu pada-Mu.
Aku lalai menjaga hatiku, pikiran dan lisanku. Terlalu banyak hati terluka karena perkataanku. Terlalu banyak hati yang sakit karena perbuatanku.

Aku malu, ya Allah.
Ya Allah. Aku mungkin sangat fakir dalam iman, tapi aku terus berusaha untuk menjadi kaya iman. Ya Allah, aku sangatlah mengharap kasih sayang, rahmat dan hidayah dariMu. Aku ingin cahaya cintaMu.

Ya Allah, maafkan aku yang suka menyia-nyiakan waktu, kesempatan, dan kasih sayang dariMu. Dunia telah memerdayaku, Ya Allah. Ya Allah, aku mohon terimalah maaf dari hambaMu yang fakir ini. Engkaulah yang Maha Agung. Engkaulah yang Maha Penguasa. Segala yang ku kerjakan tetap Engkau penentunya. Mohon berikan yang terbaik, ya Allah.

Ya Allah, terimakasih telah memberikan kebaikanMu dan atas "teguran"Mu padaku sebelum semua terlambat.

Subhanallah walhamdulillah wa la illa ha illah wa allahu akbar.