ASSALAMUALAIKUM WR.WB

WELCOME, ENJOY THE BLOG

Wednesday 23 October 2013

(ter)ingat

Sekarang tanggal 23 Oktober 2013. Jadi inget tanggal 17 September 2013, sekitar satu bulan lebih berapa hari dikit,lah. Semua hal yang akhirnya harus selesai. Selesai secara formal, sih, tapi secara batin ngga. Ngga bakal mungkin kayanya.

Iya, KKN. Banyak orang yang neglect tentang KKN awalnya. Dulu ngurusin berkas-berkas pendaftaran KKN aja kaya ngurus pemberangkatan ke Zimbabwe, bakal ngeri dan nakutin, seolah di sana ngga bakal ketemu manusia. Eh, ujungnya, sepulang dari sana malah ada yang ketagihan buat KKN lagi. Banyak bahkan yang ngerasain hal yang sama.

2,5 bulan tinggal di tempat orang itu rasanya sesuatu banget, deh. Ketemu orang baru, suasana baru, udara pagi baru, lampu jalan baru, dan tempat ngeliat matahari terbit terus tenggelam yang baru. Bahkan temen satu kelompok juga orang-orang yang baru, yang ngga pernah ketemu sebelumnya—parahnya satu prodi dan sampingan kelas juga ngga pernah sekalipun ketemu,.

Awal sempet curiga. Banyak pertanyaan gitu tentang apa yang bakal terjadi. Tentang temen sekolompok sendiri, tentang program sendiri, dan semuanya. Tapi Tuhan berkata lain karena kata Dia kalau kita mau usaha pasti bisa. Emang butuh penyesuaian yang memakan waktu untuk paham diri kita satu sama lain kalo ternyata kita itu beda. Beda jauh. Sifatnya, kebiasaannya, pola pikirnya, pokoknya kita beda aja. Terlalu curam jalan yang mesti kita tempuh buat tau kalo kita punya tujuan yang sama di sana, yaitu mengabdi buat masyarakat.

Meskipun dilaluin dengan deraian air mata dan saling ngga tegor sapa, tapi akhirnya kita ngerti dan jadi bijaksana, kapan kiranya kalo kita harus ngomong yang penting-penting aja dan kapan kita harus jadi pengamat dan pendengar yang baik dan benar. Walau ujungnya tetep ada yang susah buat diajak baik, tapi untungnya yang lain masih bisa baik.

Merasa beruntung yang lain juga dianugrahin dari bertemunya kami dengan orang-orang sana yang baiknya se-antero jagad raya. Keluarga baru. cerita baru. Seenggaknya nanti kalo lebaran ada tempat mudik baru. Hehe. Aku ngga ngerti kenapa mereka bisa sebaik itu. Apa Tuhan menciptakan mereka udah kaya gitu? Ah, Tuhan pasti punya rencana lain. Tapi satu hal yang pasti, mereka begitu karena mereka memang benar-benar baik. Ngga ada tujuan lain. Ada kepercayaan dalam diri mereka—mungkin—kalo suatu saat mereka, atau mungkin anak mereka ntar bakal ada di posisi kami kemaren. Yang butuh banyak bantuan dan dukungan.

Seneng rasanya bisa dapet kesempatan buat ngerasain jadi pengajar. Mendidik dan dididik sama murid-murid di sana. Belajara sabar dan belajar mengerti pribadi unik masing-masing murid. Lucu, aneh, nyebelin, ngeselin, tapi ngangenin. Itu ya rasanya jadi guru. Di tiru, di andelin, dan bener-bener dijadiin panutan.

Terlalu banyak hal yang terjadi di sana, dari mulai balap-balapan karena takut gelap di belakang. Nembus hutan karet pas adzan maghrib berkumandang. Kebut-kebutan di malem hari demi ke Indomaret. Naik-turun tangga setiap harinya. Makan ikan bareng, walaupun ada satu orang yang ngga suka. Capek bareng, walau tetep aja ada yang ngga capek. Panas-panasan. Ah, terlalu banyak hal yang udah kejadian. Lantas, aku mau bilang ngga kangen itu semua? Mustahil. Mustahilnya pake banget malahan. Terlalu memorable buat dilupain gitu aja.

Jujur, kalo disuruh ngulangin pasti bakal mau banget. Yang penting ngga usah ngurus laporan aja, deh, kayanya, karena itu ribet banget. Terus bisa milih siapa aja yang bisa ikutan lagi ke sana. Hehe. Bisa ngerasain lagi tempat yang baru tapi seru itu.

Dari sana, aku sadar banyak hal, kalo ngajar itu mesti ikhlas. Menolong itu tanpa pamrih. Punya kata-kata yang harus dijaga. Jadi orang itu harus peka. Bijak kalo mikir. Dan terkahir, dan yang paling penting, ngga semua orang bisa diakrabin. Termasuk..ah, udahlah, anggep ngga ada aja.

Tuhan pasti punya rencana buat ngasih kesempatan kami untuk ngerasain itu semua. Seenggaknya kami punya keluarga baru. Tempat baru buat kami “pulang”. Makasih, Tuhan. Aku tau setelahnya aku punya banyak hal yang baru, temen, keluarga, cerita, pengalaman, dan cinta baru. Hatiku terpaut dalam dan sulit aku elakkan. Terlalu lekat diri ini hingga selalu terkenang. Terimakasih teman-teman. Terimakasih warga Indraloka II. Terimaksih warga SMP Negeri 2 Way Kenanga. Beruntung banget bisa ngebuat kalian jadi salah satu bagian dari kenangan hidup saya.

This note is deliberately under soundtrack of Yiruma – Kiss the Rain. Fortunately, it’s raining now. How I really blessed and pride to be one of the histories of changing.

Sunday 9 June 2013

have you had a time?

apa kamu punya waktu untuk menonton film favoritmu?
untuk mendengar lagu favoritmu yang sudah lama tidak kamu dengar?
atau sekedar menghirup udara sore sambil duduk di pinggir taman dan menggenggam air mineral dingin?

apa kamu terlalu sibuk dengan tugasmu, kewajibanmu, atau apapun itu?
apa kamu terlalu lelah?

apa kamu tak sempat melakukan hal yang kamu rencanakan?
apa kamu meninggalkan banyak hal?
apakah...?

mungkin kamu perlu memperbaiki waktumu,
mungkin kamu perlu berhenti sejenak.

Mario Teguh pernah bilang, jika seseorang punya perasaan yang lebih pada sesuatu pasti dia akan meluangkan waktu--walau sebentar.
seperti seorang yang beragama yang memiliki perasaan cinta pada Tuhannya, dia pasti akan menyempatkan diri untuk beribadah, berdoa, berbicara, berduaan dengan Tuhanya,walau itu hanya sekedar 5-10 menit.

aku hanya bisa melihat orang berlalu-lalang di depanku sembari aku menghirup kopi dinginku.
mereka sibuk; berjalan cepat dan pandangan lurus.

sebenarnya apa yang mereka cari?
apa mereka bahagia ya? dengan tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat di depan orang yang mereka kenal--bercerita, orang yang mereka cinta--berkeluh kesah.

apa mereka puas dengan yang mereka kerjakan?
dengan selalu dikejar waktu, diintai "batas akhir", dan tergesa selalu.

lalu, mengapa mereka begitu?
apa mereka tak punya skala prioritas?
benarkah mereka serakah?
atau mereka hanya korban yang disuruh untuk sibuk.

bukankah Tuhan memberikan waktu untuk hambaNya.
berarti itu menjadi prerogatif hambaNya untuk mengatur sedemikian rupa.
tapi Tuhan juga tak suka jika hambaNya semena-mena.

ah, sudahlah. aku tak mau menghilangkan jadwalku untuk sekedar berhenti sejenak dari dunia gilaku, aku mau ke dunia pengalihku untuk melihat langit, menghirup udara sore dan melihat hujan.

kalau kamu sibuk, itu pilihanmu.
tapi apakah kamu, ah sudahlah.

Thursday 30 May 2013

salah satu alasan

Ketika desas-desus pergantian ketua program studi di kampus, kami masing-masing punya calon yang sama yang layak untuk maju,tapi ada cerita menarik di belakang pemilihan itu, Ini bukan tentang pencalonannya tapi tentang hidup salah satu dosennya.
A: kenapa gak dosen X aja yang jadi calon?
B: iya ya,beliau kan udah profesor.
C: dosen X kan gak mau punya jabatan apa-apa selain jadi dosen, beliau mau fokus dan punya quality time sama keluarganya.
A&B: suami idaman tuh.

Saturday 6 April 2013

Jodohku

31/03/2013

Aku tulis suratku kepada Tuhan yang tanpa alamat apalagi kode pos.

Ini untuk jodohku di manapun dia berada, dan sedang apapun dia sekarang, serta siapapun dia nanti.

Tuhanku Yang Maha Pengasih juga Maha Penyayang.

Aku memang bukan wanita mulia yang dan jauh dari kata sempurna. Kurang dari kata bijaksana dan malah dekat dengan kata hina. Tapi, aku masih punya harapan untuk jodohku kelak, kan, Tuhan? Aku boleh meminta kan siapa dia? Tidak, tidak, aku tidak akan meminta namanya, tapi aku meminta seperti apa dirinya. Seperti apa kepribadiannya, dan seperti apa akhlaknya.

Tuhan, impian setiap wanita jika mendapatkan pendamping yang baik parasnya. Yang apabila memandangnya dapat membuat hati selalu memuja keagungan diriMu. Yang parasnya membuat senang hati ini.

Tuhan, apa mungkin seorang hafizd Al-Qur’an cocok menjadi imamku kelak? Apa dia pantas mendapatkan calon makmum yang fakir seperti aku ini. Bisakah aku meminta pemimpin rumahtanggaku kelak orang yang pandai ibadah, yang hari-harinya dipenuhi dengan memujiMu, yang hari-harinya selalu membaca “surat cinta”Mu, yang hari-harinya selalu memuliakan “rumah”Mu, yang membimbingku sebagai guru menuju JannahMu, dan yang menjadi petugasMu yang taat dan tak terlena dunia? Dunia yang membuatnya sibuk bekerja, dunia yang membuat dia beorientasi pada uang, dunia yang menjajikan kebahagiaan singkat, serta dunia yang tidak ada apa-apanya.

Tuhan, aku tak mau mengambilnya dari kelurganya yang membesarkannya. Orangtua yang selalu menjaganya, dan saudara-saudaranya yang tumbuh dan berkembang bersamanya. Berilah keadilan kasih saying bagi hati tulusnya. Kemuliaan pikiran untuk membalas budi baik orang tua dan menyayangi saudara.

Tuhan, lindungi jodohku di manapun dia berada. Aku ingin di pertemuanku nanti aku akan menjadi yang terbaik sejak detik itu hingga aku menujuMu. Aku ingin mengenakan baju terbaikku, hijab yang cantik dan enak dipandang mata. Aku ingin dia mengenangku agar bertambah cintanya padaku.

Tuhan, berkahi dia sedang apapun dia sekarang. Berilah kemuliaan hati padanya. Jauhkanlah dari limbah hati yang membuatnya menjauhiMu. Berilah limpahan hidayahMu kepadanya untuk kebaikan hatiNya, untuk keberkahan hidupNya.

Tuhan, bila kesempatan bertemu dengan jodohku datang, aku akan berusaha memantaskan diriku sesuai dengan yang aku minta. Aku akan berusaha menjadi hamba yang baik bagiMu dan makmum yang baik bagi suamiku kelak.

Tuhan, sekiranya aku tak mampu bertemu dengan jodohku suatu saat nanti. Setidaknya aku pernah membayangkannya dalam harapanku, aku pernah berkata padaMu untuk menjaga dirinya sedang apapun dia, di manapun dia berada, dan siapapun dia.

Jodohku(mungkin)kamu.

be wise. speak please!


01/04/2013

Mau sampai kapan kita saling sindir kalau sebenarnya kita bisa berbicara langsung. Terlalu mahal kah obrolan kita sampai itu bukan jadi pilihan?
Seharusnya dan mungkin sebaiknya, jika kita tak suka mungkin kita harus memakluminya. Manusia katanya tak sempurna dan jadi tempatnya salah,kan? Tapi mungkin jika sudah terlalu jauh membenci, berbicara adalah hal yang baik untuk dijalani.
Kita kan tidak hidup di hutan yang sendirian untuk meneruskan siklus sampai kematian. Apa salahnya mencoba mengerti, memahami, kemudian bertindak secara cerdas.
Mau sampai kapan kita minta dimengerti sementara kita tak mencoba untuk memahami orang lain. Kan seperti teori memberi dan menerima, kamu akan menerima apa yang kamu beri. Kalau kamu saja tak melakukan apa-apa, ya jangan pernah minta apa-apa.
Astaghfirullah..
Semoga Allah tidak menyempitkan hati dan pikiran kita sehingga menyusahkan kita untuk memahami orang lain.
Amin.
:)

Sendiri Menyepi

22/03/2013 09:34

Aku malu ya Allah.
Saat yang lain sedang asik berjuang aku malah asik bersantai. Saat yang lain sedang penuh peluh dengan tugasnya. Aku malah tertawa sia-sia tanpa hasil.

Aku malu ya Allah.
Saat yang lain tekun beribadah, aku malah lalai dan selalu sholat di ujung waktu. Aku terlalu sibuk dengan tugasku, larut dengan tanggung jawab dunia-fana-ku, dan bahkan aku lupa "melapor" kepadamu. Aku bahkan terlalu mementingkan bermain dengan teman-temanku. Aku terlalu senang dengan film yang kutonton atau game yang kuamainkan.

Ya Allah, aku sangat malu pada-Mu.
Aku lalai menjaga hatiku, pikiran dan lisanku. Terlalu banyak hati terluka karena perkataanku. Terlalu banyak hati yang sakit karena perbuatanku.

Aku malu, ya Allah.
Ya Allah. Aku mungkin sangat fakir dalam iman, tapi aku terus berusaha untuk menjadi kaya iman. Ya Allah, aku sangatlah mengharap kasih sayang, rahmat dan hidayah dariMu. Aku ingin cahaya cintaMu.

Ya Allah, maafkan aku yang suka menyia-nyiakan waktu, kesempatan, dan kasih sayang dariMu. Dunia telah memerdayaku, Ya Allah. Ya Allah, aku mohon terimalah maaf dari hambaMu yang fakir ini. Engkaulah yang Maha Agung. Engkaulah yang Maha Penguasa. Segala yang ku kerjakan tetap Engkau penentunya. Mohon berikan yang terbaik, ya Allah.

Ya Allah, terimakasih telah memberikan kebaikanMu dan atas "teguran"Mu padaku sebelum semua terlambat.

Subhanallah walhamdulillah wa la illa ha illah wa allahu akbar.

Sunday 24 February 2013

tetap suka hujan

19/02/2013 11:30

Rama, hujan sekarang suka "alay" ya? Kadang deres, kadang rintik galau. Bisa aja abis deres hebat campur angin kenceng, tapi setelahnya kering total dan matahari terik muncul. Mungkin di tempatmu hujan, sebaliknya tempatku panas membara. Atau gantian, tempatku hujan, tapi tempatmu panas terik.

Tapi Rama, aku suka sama hujan. Suka sama baunya itu. Memang banyak yang bilang itu bau debu dan gak ada bagus-bagusnya, tapi buatku itu bau khas yang unik. Seger. Rama, hujan itu romantis; ngeliat butiran hujan turun, ngeliat semua basah kena hujan dan ngamatin bulir air turun perlahan di jendela yang kena hujan. Nanti kita liat hujan lagi ya? :)