ASSALAMUALAIKUM WR.WB

WELCOME, ENJOY THE BLOG

Sunday 4 November 2012

apa kabar guruku?

pribahasa yang bilang kalo guru kencing berdiri murid kencing berlari itu agak jleb sebenernya karena ternyata jadi guru itu gak mudah, pake banget lagi. kukira, itu segampang dulu pas aku(pura-pura)jadi guru untuk anak-anak di komplek rumahku. kukira mah cuma ngajarin tambah-tambahan, kali-kalian,bikin kalimat. as simple as those.

baru sekarang ngerasain ternyata itu berbanding terbalik. yang aku rasain dulu itu cuma sepersekian mili meter dari apa yang seharusnya guru punya pas mau ngajar.

cuma mau bikin soal aja, seorang guru harus lulus mata kuliah ET Assessment yang ngapalin rumus-rumus ngitung yang namanya validitas sama reliabilitas. kupikir kuliah ini gak bakal lah ketemu sama itungan, aku nyerah juga. aku harus ketemu. to be or not to be.

gak usah bikin soal,deh,tapi ke masalah sistem ngajar yang ternyata musti lulus mata kuliah BK dulu. biar gak jadi guru yang sembarangan dan semaunya sendiri. harus ngerti juga kondisi dan kemauan belajar muridnya.

segala mau ngajarin percakapan, bikin kalimat, cara bikin paragraf aja gak bakal berhasil kalo gak paham mata kuliah ET Method. dengan segudang metodenya, guru musti ngerti cara yang tepat untuk ngajarin muridnya.

bakal harus banyak banget persyaratannya untuk cuma bisa ngajar. yang menurut sebagian orang--yang kurang paham--dipandang sebagai kerjaan yang gampang.

makanya salut buat guru-guru yang punya dedikasi tinggi buat muridnya. yang mau jadi pengajar dan pendidik profesional sesuai dengan bidangnya.

yang gak ninggalin muridnya kalo gak ngerti.

yang kedatangannya selalu ditunggu sama murid.

yang kepergiannya jadi mimpi buruk buat muridnya.

yang bertanggung jawab sama pekerjaannya.

yang gak "makan" gaji buta.

yang selalu menemani muridnya "berjalan" walau tertatih sekalipun.

yang ngejadiin kerjanya sebagai ibadah.

karena jadi guru gak bisa sembarangan transfer ilmu. salah konsep sedikit aja bisa ngerusak peradaban dunia. makanya guru itu pekerjaan mulia dan emang bener tanpa tanda jasa. kalo di mata kuliah prose itu bisa dibilang anti-hero. berjasa banget,tapi cuma sebagian orang yang ngehargain perjuangan mereka.

semoga di kemudian hari makin banyak guru-guru yang berdedikasi tinggi untuk kemajuan murid-muridnya. amin =)

"terpujilah wahai engkau ibu bapak guru. namamu akan selalu hidup dalam sanubariku. semua baktimu akan kuukir di dalamm hatiku. sebagai prasasti t'rimakasihku 'tuk pengabdianmu. engakau sebagai pelita dalam kegelapan. engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan. engkau patriot pahlawan bangsa. tanpa tanda jasa" nn

tetap semangat

Memang melelahkan menjadi kamu. Sedihnya aku tak bisa selalu banyak membantu. Minimal menyiapkan minummu atau mungkin perlengkapanmu.

Aku juga tak ada ketika kamu berlaga. Hanya bisa berdoa dari jarak berjuta-juta. Sederhana saja. Semoga Allah memberi rezeki terbaik-Nya.

Karena yang aku bisa hanya menunggumu di garis finis. Barharap kamu selalu semangat dan menemuiku dengan senyum manis. Tiar

31/10/2012

Monday 29 October 2012

simply

Bahagia itu semudah menggenggam uang koin 500 rupiah. Iya, tak perlu cara rumit untuk melakukannya.

Menurutku, aku tak perlu makanan yang mahal seharga emas berlian. Aku cukup senang hanya dengan menikmati harum telur ceplok untuk dimakan dengan nasi hangat dicampur kecap manis.

Aku tak perlu pergi jalan-jalan ke luar negeri dan menghabiskan banyak dollar. Aku cukup memandangi langit, berjalan sore, menikmati lampu jalan saat malam, berlari dikejar ombak di pinggir pantai dan melihat pemandangan saat pulang.

Bagiku itu sudah membuatku bersyukur untuk bisa melihat kuasa Allah. Kan bahagia itu sederhana. Bukan begitu, Rama? :)

Monday 15 October 2012

secret admirer

Ah, aku seperti anak TK yang tahu jika hari ini adalah hari Sabtu, senangnya luar biasa. Mungkin aku bisa berjingkrak girang kalau saja aku tak sadar umurku yang tak lagi muda.

Aku serasa baru memang undian milyaran rupiah karena sangking girangnya. Kurasakan jantungku berdebar kencang, hampir tak terkendali. Rasanya mulut ini tak bisa berhenti tersenyum.

Aku hampir lupa ini jam berapa dan hari apa ini. Hampir terambil semua konsentrasiku.

Ah, aku kenapa? Aku sedang apa? Mengapa aku berdiri bersandar tiang? Pertanyaan saat aku sadar.

Tapi, aku sadar, aku selalu saja sadar. Aku sangat sadar jika aku sedang mengamatimu yang ada di sana. Kamu yang sedang tak pernah mengamatiku seperti aku mengamatimu. Tak tersenyum bersamaku yang berasandar di tiang yang cat putihnya mulai luntur. Kamu yang selalu membuat aku salah tingkah padahal kamu hanya berjalan melewatiku. Dengan cara jalanmu yang konyol itu. Kamu yang membuat aku selalu mencarimu. Kamu yang selalu membuat aku senang kalau kamu senang. Kamu yang tak pernah tau kalau kamu pantas dikagumi. Kamu yang hanya bisa aku pandang tanpa bisa bilang.

Saturday 15 September 2012

Ketika teman



Teman. Senyum. Tertawa. Senang. Sedih. Tangisan. Benci. Kecewa. Khianat. Memaafkan. Mengingatkan. Menyapa. Membantu. Melindungi. Mendengarkan. Membagi. Ikhlas. Sabar. Tak melupakan. Mengindahkan. Setia. Kamu. Aku. Dia. Kalian. Kita semua. Selamanya.

Tuesday 31 July 2012

aku ingin bertemu

Siapa kamu sebenarnya?
Hebat sekali kamu bisa membuatku sangat berharap bertemu denganmu lagi?
Berani-beraninya kamu membuat aku menunggu. Apa memang hanya sebentar,kah,kesempatan kita bertemu sampai aku harus menunggumu?

Ah,aku jadi ingat tahun lalu--dan tahun-tahun sebelumnya.
Ketika kita bertemu dadaku berdebar menyenangkan melebihi ketika aku mendapat nilai A di mata kuliah literatur&linguistik. Aku jadi suka senyum-senyum sendiri.
Debarnya terasa berbeda dengan debar saat aku bertemu dengan orang yang kusuka.

Wajar memang jika kamu kutunggu karena kamu menjanjikan banyak hal. Masih ingat,kan?
Kamu menjanjikan kebahagiaan.
Kamu menjanjikan keabadian.
Kamu menjanjikan kesempurnaan
Kamu menjanjikan kesucian.
Kamu menjanjikan yang tak biasa.
Biasanya aku apatis pada janji.
Tapi dengan janjimu aku berharap banyak, bahkan aku meminta banyak janji.

Kamu menghadirkan dunia yang berbeda yang kutemui.
Aku menyukai suasana saat kita jumpa.
Anginnya, langitnya,detiknya,dan yang lainnya.
Saat kita jumpa aku jadi seolah jadi ramah sejenak; tersenyum kepada orang yang belum aku kenal dengan baik.
Saat kita jumpa,sore terasa menakjubkan untuk diamati.
Tapi saat kita jumpa aku jadi banyak diam.

Ah, kenapa kita harus jarang bertemu.
Aku,kan,merindukanmu. Kamu tahu tidak?

Karena bertemu kamulah aku bisa bertemu orang yang jarang sekali aku temui.
Karena bertemu kamulah aku semakin religius.
Kamu,aku senang sekali bertemu kamu.
Karena bertemu kamulah aku jadi tahu dosaku.
Karena kamu. Kamu gara-garanya.

Terakhir.
Aku sangat berterima kasih pada Tuhan atas pertemuan kita sebelumnya.
Semoga kita bisa bertemu lagi tahun depan ya,Ramadhan.
Nikmat indah beribadah adalah bertemu bulanmu yang penuh berkah dan limpahan rahmat serta hidayah dari Tuhan Yang Mahakuasa.
Amin ya Rabbal Alamin. ;)

Friday 20 July 2012

E-Fest 2012



ESo Unila proudly presents E-Fest 2012 “The Voice of Indonesia”
for High School and University
September 6th - 9th 2012.

We host five branches of competition namely:
- BP Debate,
- Speech,
- Story Telling,
- News Casting,
- Scrabble

Registration Opens: June 9th - August 10th 2012

Please visit E-Fest 2012 official website to register your institution and get more information :D http://e-fest.esounila.com/ CP: (Vani) 085269935458

Saturday 30 June 2012

you and me


walau hujan, badai, dan apapun yang terjadi, aku akan selalu bersamamu :)

Sunday 24 June 2012

Cinta biasa

*kalau cinta itu yang biasa aja*
Satu kalimat di malam hari yang bisa dibilang kata mutiara dari seorang mba' kosan yang sudah semester akhir.

Ibu juga pernah bilang, kalau kita tidak boleh terlalu cinta karena kalau cinta kita tak sampai kita akan terluka. Sendirian.

Ada juga pepatah yang bilang:
Samakin erat kamu menggenggam, semakin cepat kamu kehilangan.

Aku mencoba untuk tidak memaksa sinar matahari menyinari kamar gelap kosanku.
Aku mencoba keluar sendiri untuk mencarinya, kemudian membiarkan dia menghangatkan dengan caranya sendiri.

Tak perlu aku memaksa hujan untuk turun ketika aku kekeringan.
Aku tahu Tuhan itu Maha Pengertian.
Hujan datang tepat waktu dan bukan hanya menyejukkan di awal.

Aku biarkan kupu-kupu keluar dari plastik dan terbang sesukanya.
Aku hanya melihat dari depan pintu kosan ditemani semilir angin sore dan langit cerah.

Aku tak mau memerintahkan angin berhembus waktu aku kepanasan.
Aku cukup tahu diri ini musim apa.
Aku cukup merasakan udara seadanya.

Tapi, aku sangat ingin apa yang didapat tak hanya indah di awal.
Menyakitkan bila selanjutnya tak terjadi apa-apa dengan angin, kupu-kupu, hujan, dan sinar matahari; ketika aku harus ditinggallkan tanpa lagi diperhatikan.

Lebih baik semuanya biasa saja tanpa ada sesuatu yang dipaksa, diperintah, disuruh, tapi tak akan ada yang merasa diabaikan.
Aku lebih menghargainya.

Yang biasa saja bukan berarti tak memiliki. Bukan berarti tak sayang. Bukan berarti tak cinta.
Biasa-biasa saja itu menempatkan sesuai dengan kadar dan tempatnya.

Yang biasa saja itu tak perlu berlebihan karena yang berlebihan itu cepat hilang.
Biasa saja lebih pas untuk dimasukkan kotak kemudian diingat.

Yang biasa-biasa saja yang penting selamanya.

Wednesday 13 June 2012

bekas

*katanya masa lalu itu adalah pelajaran berharga untuk masa kini dan masa depan?
apa kau juga bisa kujadikan pelajaran?*

jejakmu masih ada.
aku masih bisa merasakannya.
aku masih bisa menggambar ulang jika kamu mau

bayanganmu masih bisa kulihat.
bahkan saat diam aku masih bisa menceritakannya dengan lancar persis seperti saat itu.

jutaan detik membuat kita melupakan-atau tidak sama sekali.
kamu tahu siapa aku, aku juga begitu.
setidaknya kamu tahu bagaimana cara memulai jika kita (tak sengaja) bertemu.

tapi, apa kita perlu mengulang semua itu ketika kita sudah sepakat untuk menyimpannya?
sepakat menjalani hidup yang bahagia dengan atau tanpa aku-juga kamu.

lantas mengapa dulu kamu yang paling awal berlari?
bahkan ketika aku tak sempat untuk berdiri.

aku bisa saja menyebutmu tega kemudian aku menyebarkannya pada seluruh dunia.

sudahlah.
semua kita sudah berlalu.
aku berharap tak ada yang perlu diperbaiki atau malah diulang.
biarkan mereka pergi.

setidaknya aku bisa mengenangmu dengan caraku sendiri.
karena bagaimanapun, setidaknya kita pernah saling memilih. dahulu.

Monday 4 June 2012

YES I CAN!

Aku bisa aku pasti bisa.
Ku tak mau berputus asa.
Coba terus coba sampai aku bisa.
AKU PASTI BISA! :)

Karena itu kita beda

Kemarin aku bercerita sekilas dengan ibu.
Ntah awal mulanya apa, tapi yang kuingat adalah, "kalo kita membalas mereka, apa bedanya kita dengan mereka?"
Seketika aku terhentak.

Di otakku, kalimat itu kuterjemahkan dalam banyak kalimat lain.
Aku jadi mengorelasikannya dengan berbagai peristiwa nyata--super nyata.

Kita hidup tidak sendiri.
Sesuka-sukanya sendirian, pasti selalu akan bertemu dengan orang lain.
itu yang menyebabkan banyak hal terjadi pada kita dan mereka.

Mungkin kita pernah terluka.
Kita terabaikan, kita tersakiti, kita dibuat menangis, dan kesimpulannya kita terdzalimi.
Mungkin kita menangis, atau kita bertanya mengapa begini--padahal kita sudah berbuat baik,misalnya. Atau kita hanya diam dan memendam dendam.

Akumulasi "luka" itu, lantas bagi sebagian orang dipetik sebagai sebuah kesimpulan yang mengatakan jika,"saya harus membalas perbuatan dia, agar dia tau apa yang saya rasakan".
aku tau, pikiran itu sejenak kadang terlintas di batin kotor kita.

Tapi, sejenak coba pikirkan.
Kita memang terluka(dalam).
Tapi apa dengan membalas luka kita akan sembuh?
Apa dengan dia merasakan hal yang sama, kita akan memaafkan mereka?
Apa lantas dengan kita sama-sama berbuat jahat mereka akan menjadi baik?
Tak ada yang bisa menggaransi itu.

Aku tahu, sangat sulit menerima kenyataan jika kita harus mengalah--dalam diam ketika terluka.
Tapi kita harus ingat jika esensi mengalah bukanlah kalah,melainkan untuk tidak memerpanjang masalah.
Kita harus bertindak dan berpikir bijak atas apa yang harus kita tanggapi.
Janganlah mengurusi urusan yang tak perlu diurus.
Hidup kita terlalu berharga untuk melakukan hal bodoh itu.

Banyak orang malah ribut dengan alasan mengapa dan siapa, apabila dia mendapatkan tindakan buruk.
Padahal, yang kita perlukan hanya jalan terus dan abaikan rintangan tolol itu.

Biarkan saja dia melakukan perbuatan jahat itu. Dan kita juga biarkan saja berbuat baik pada siapa saja.
Berbuat baik tanpa imbalan--ikhlas apa adanya.
Nanti lama-kelamaan mereka akan sadar(insya Allah).
Ingatlah teori batu yang rapuh bila tertetesi air. Begitu juga dengan hati manusia yang bukan batu.

Pada akhirnya, hidup memang pilihan.
Pilihan untuk menghargai perasaan orang atau berlalu begitu saja dengan atau tanpa perasaan kita sendiri.


Aku jahat, kamu baik.
Aku baik, kamu jahat.
Karena itulah kita berbeda.

Sunday 15 April 2012

terima kasih masa lalu



memang harus move on, tapi boleh aja flash back sebentar ke masa lalu karena kalo gak ada masa lalu mungkin kita gak bisa dapet masa depan.

jadi, terima kasih masa lalu. :)

Ibu :)

ntah kenapa jadi pengen "nulis" di sini--setelah tadi stalking di blog orang dan tiba2 saya terinspirasi.

saya inget saat saya pernah ngeluh sama ibu karena saya lagi haid saat itu. *maaf gak saya sensor atau pake nama samaran. Menurut saya ini gak tabu*
Saya bilang kalo saya merasakan sakit yang luar biasa. Saya hampir nangis saat itu.

Entengnya ibu bilang ke saya kalo yang saya rasain sekarang belum ada apa-apanya dibanding yang beliau rasain pas ngelahirin mas Rian, saya dan juga Reza.

Seketika, saya langsung gak ngerasain sakit lagi.
Saya gak mau nangis karena sakit, tapi malah karena ibu saya yang jasanya luar biasa spektakuler.

Saya langsung inget gitu apa aja yang udah beliau lakuin buat anak2nya yang bandel ini.
Ya Allah, hamba malu mengeluh.
Bahkan ibu aja gak pernah ngeluh karena sakit ke anak-anaknya.

Pantes kalo surga di telapak kaki ibu.

Sayang ibu karena Allah :')

Monday 2 April 2012

Rama

Rama is handsome. He has amazing brown eyes. His sparkling eyes remind me with the enchantment of starlit night. It is interesting to see his sharp medium eyes. Not only his bright eyes which have brown color, but also his skin has brown color. His skin is exotic and fascinating. With that color he is truly Indonesian handsome man. Then, we will get mesmerized if we see his charming smile. A dimple on the left side of his cheek adds to his handsomeness. His smile will melt our heart like the fire melts the ice. It is not excessive if there is nothing compares his extraordinary handsomeness.

Yes, I fail

"Our greatest glory is not, in never failing but in rising up every time we fail". That is famous quotation from Ralph Waldo Emerson toward failure. Surely most of us have taken part in competition consciously or not. Of course there is a winner and loser. It is very proud to be a winner, but it will be shame to be a loser. Possible for some people to desperate and getting mad from that, whereas there are some mysterious things. There are positive things for our personality which can learn from the bad shame failure.

One important lesson from failure is appreciation; appreciation for ourselves and the failure itself. Maybe we fail to reach our goal, but on the other hand, more or less we had done our best and we have bravery to try. It is better than we let our plan as dust which blows by the wind. By those mean, we appreciate ourselves; our struggling to make our idea comes true. Then, we may not underestimate all of the things in this world. We must work hard because to get something is not easy. In the future, when we want to try again we will give our best effort. Therefore, lost something will give important effect for our personality.

Something else of the positive reason beside appreciation is struggle. Failure is a bridge to be success. That quote it is true obviously. Though we fall down, but failure indirectly forces us not to give up. We may not stop on that point and feel like the end of the world. Failure is just phase which need to be finished by rising up and keep struggling from failing. Afterwards, failing is also testing our creativity. The test will open up our mind when we want to try again. We will make an innovation based on our experience before. This innovation will increase our struggling for the next chance. Thus, struggling is good for our personality in rising up from the failure.

Another big thing is become humble person. The main point is we respect other people’s ability, if they have more ability than us. It gives us a warning not to be so vain with ourselves. Then, lose something makes us say thank even for sad experience. Whereupon, we will make an evaluation toward ourselves; what we have done before. We will make us confess our own lack and superiority from the other people. By evaluating, we prevent ourselves not to do the same that has made us fail before. Beside that, failing can develop our personality to be a better person. When we have developed ourselves, we have bravery to try again in the next opportunity. So, from failing something gives positive affection for our personality.

When we learn many positive things even from worst event, such as appreciation, struggling and become humble, we will develop our personality to be a better person. It also changes our paradigm if failure is not shame, bad, and awful experience. In reality, it will be amazing if we apply those things, but it quite rare.

Sunday 11 March 2012

Tiar: Surat cinta

Malam,Rama.
Aku numpang bersandar ya. Kepalaku akhir-akhir ini suka pusing sendiri. Bukan, aku bukan telat makan. Tapi ntah aku juga tak tahu. Mungkin aku kurang istirahat dan terlalu banyak pikiran. Haha, aku berlebihan ya?

Aku jadi terpikir percakapan kita malam itu. Tentang surat cinta.
Jujur, aku sambil senyum-senyum sendiri mengetik ini.

Aku tak tahu apa itu surat cinta.
Apa itu surat untuk orang yang bernama cinta?
Atau surat yang tulisannya dipenuhi dengan kata "cinta"?
Atau surat yang penuh dengan gombalan dan rayuan yang "tak seberapa"?
Apa surat cinta itu harus diberikan oleh kekasih kepada kekasihnya?

Hemmh.. Ntah lah, itu bukan kapasitasku untuk mencari definisinya.
Tapi aku penasaran, Rama.

Mungkin surat cinta itu surat yang dikirim orang yang jaraknya berjauhan.
Sangking tak ada media lain, mereka memakai cara "konvensional"--mode tahun 80'an.
Mungkin surat itu dikirim semata-mata untuk mencari sisi romantis.
Lebih terasa perjuangannya dan lebih ada maknanya.

Rama, ya sudahlah.
Lama-lama aku mengantuk memikirkannya.
Biarlah surat cinta itu tetap ada dengan atau tanpa adanya kita untuk menggunakannya.
Namun yang pasti tanpa surat itu aku bisa mengutarakan cintaku padamu kapanpun aku mau.

Wednesday 8 February 2012

Waktu berjalan dan menunggu dimulai

Setiap orang berkilah kalau mereka punya batas kesabaran ketika mereka diperintahkan--secara sadar atau tidak sadar-- untuk menunggu.
Ada yang mengeluh biasa, terlalu parah, bahkan ada yang menganggapnya biasa-biasa saja.

Tapi, Allah itu Maha Adil,kok(Itu salah satu nama-Nya di Asmaul Husna). Allah Maha Tau siapa di antara hamba-Nya yang pantas untuk tugas ini.

Kalau sekiranya ada yang kurang pantas, mungkin dia tidak akan mendapat tugas menunggu terlalu lama. Atau untuk hamba yang tidak pantas, pasti dia tidak akan mendapat tugas yang berat(menunggu sejam mungkin akan sehari baginya).

Tapi, untuk yang dinilai Allah pantas menunggu, pasti akan dihadapkan dengan tugas yang berat. Menunggu dalam hitungan jam, ke hitungan hari, lalu ke minggu, bulan, dan ke tahun.

Bukannya tega atau tak sayang. Itu karena Allah tau jika hamba-Nya dapat melalui tugasnya dengan baik.

Sayangnya, setiap orang memang punya hak untuk lelah menunggu.
Termasuk aku.

Terakhir, ketahuilah, menunggu memiliki tugas yang mulia dan misterius.

Friday 13 January 2012

tiar: apa adil?

selamat pagi Rama.
aku menulis surat ini karena aku ingin bercerita denganmu.
ada suatu hal yang mengganguku akhir-akhir ini dan semoga kamu mau membantuku.
memang bukan aku yang secara langsung mengalami ini, tapi ntah mengapa aku yang jadi gerah dan tak nyaman.

Rama, apa memang semua laki-laki seperti itu ya?
suka mengatur dan sok bertindak seperti ayah, padahal mereka bukan siapa-siapa.
mereka berlagak melarang ini dan itu. seperti mandor saja mereka.
jujur, aku tak suka. setiap orang kan punya pilihan masing-masing.
memang perlu nasehat dari orang lain, tapi seolah-olah itu mengekang dan membatasi.

lalu mengapa setiap perempuan dan laki-laki makan bersama mereka tak mau jika perempuan bayar sendiri.
ya memang itu jadi tanggung jawab laki-laki sebagai pemimpin, tapi kan perempuan juga ingin mandiri merepotkan orang lain.
canggung rasanya jika kami harus jadi beban bagi mereka.
itu sangat tak nyaman.

Lalu, apa setiap laki-laki harus mengantar dan menjemput pasangannya?
Apa mereka tak bosan ya, Rama?
Aku heran. Apa mereka tulus atau sekedar ingin cari perhatian?

Dan, bisakah aku yakini kata-kata manis mereka itu, Rama?
Itu terlalu manis buat didengar dan sedikit memuakkan.

Rama, mungkin ini terkesan lucu.
tapi sungguh itu sangat menggangguku.
Rama, apa aku berlebihan ya?
aku tak bisa menutupi kepenasarananku terhadap hal-hal bodoh itu.

Rama, aku harap kamu membalas suratku.
tolong aku untuk menjawab pertanyaan konyolku itu.
beri aku pencerahan agar paradigmaku sedikit dewasa.
aku bertanya ini padamu karena aku yakin kamu bisa menjawabnya.
I know you so well.

salam sayang
bagian dari hatimu
Tiar