Siapa kamu sebenarnya?
Hebat sekali kamu bisa membuatku sangat berharap bertemu denganmu lagi?
Berani-beraninya kamu membuat aku menunggu. Apa memang hanya sebentar,kah,kesempatan kita bertemu sampai aku harus menunggumu?
Ah,aku jadi ingat tahun lalu--dan tahun-tahun sebelumnya.
Ketika kita bertemu dadaku berdebar menyenangkan melebihi ketika aku mendapat nilai A di mata kuliah literatur&linguistik. Aku jadi suka senyum-senyum sendiri.
Debarnya terasa berbeda dengan debar saat aku bertemu dengan orang yang kusuka.
Wajar memang jika kamu kutunggu karena kamu menjanjikan banyak hal. Masih ingat,kan?
Kamu menjanjikan kebahagiaan.
Kamu menjanjikan keabadian.
Kamu menjanjikan kesempurnaan
Kamu menjanjikan kesucian.
Kamu menjanjikan yang tak biasa.
Biasanya aku apatis pada janji.
Tapi dengan janjimu aku berharap banyak, bahkan aku meminta banyak janji.
Kamu menghadirkan dunia yang berbeda yang kutemui.
Aku menyukai suasana saat kita jumpa.
Anginnya, langitnya,detiknya,dan yang lainnya.
Saat kita jumpa aku jadi seolah jadi ramah sejenak; tersenyum kepada orang yang belum aku kenal dengan baik.
Saat kita jumpa,sore terasa menakjubkan untuk diamati.
Tapi saat kita jumpa aku jadi banyak diam.
Ah, kenapa kita harus jarang bertemu.
Aku,kan,merindukanmu. Kamu tahu tidak?
Karena bertemu kamulah aku bisa bertemu orang yang jarang sekali aku temui.
Karena bertemu kamulah aku semakin religius.
Kamu,aku senang sekali bertemu kamu.
Karena bertemu kamulah aku jadi tahu dosaku.
Karena kamu. Kamu gara-garanya.
Terakhir.
Aku sangat berterima kasih pada Tuhan atas pertemuan kita sebelumnya.
Semoga kita bisa bertemu lagi tahun depan ya,Ramadhan.
Nikmat indah beribadah adalah bertemu bulanmu yang penuh berkah dan limpahan rahmat serta hidayah dari Tuhan Yang Mahakuasa.
Amin ya Rabbal Alamin. ;)
No comments:
Post a Comment