ASSALAMUALAIKUM WR.WB

WELCOME, ENJOY THE BLOG

Monday 14 February 2011

tiar: the special one

8:59 10/02/2011

"pagi itu hujan, memang rintik-rintik. aku masih tetap santai walau dalam hati tetap kawatir akan datangnya hujan yang lebih deras. dan ternyata terwujudlah hujan deras yang seketika membuatku gusar. kutunggu hingga beberapa waktu," kenapa hujan ini tak berhenti? ayolah". mungkin ini reaksi bodoh dariku yang notabenenya suka dengan hujan. tapi, hei, hari ini hari yang kutunggu, dan akan gagal totoal bila hujan tak lekas berhenti.

nekat menerjang hujan, aku menuju kewjibanku yang pertama. aku tahu aku sudah sangat terlambat, untung saja masih ada kesempatan untuk masuk. jujur, aku tak konsentrasi mengikuti kewjibanku itu, karena hujan semakin deras dan waktu meunjukkan pukul 09.00-ya ampun, sebentar lagi waktunya datang,haduh..

karena baru di awal, kewajibanku selesai lebih cepat daripada jadwalnya. 09.30 selesai dan, yeeeaaay, hujan berhenti, meski tetap rerintikan. tapi, kabar sangat baik itu untukku. kukirim kabar ini dengannya, tapi tak ada rekasi. nah, ini makin membuatku kawatir, jadi? atau tidak?

untung saja aku tak sendirian menunggu jam 10 datang, ada sebagian teman yang juga menunggu jam 10. hingga akhirnya, kau bereaksi dan memberi tahu jika kau sudah di tempat. waw, kau tahu, tanganku dingin dan jantungku berdebar lebih cepat, grogi mungkin,haha. akhirnya aku berjalan menghampiri, sambil membatin dalam hati,"berati kau hujan-hujanan ya? ya ampun, ternyata kau rela berkorban sampai sejauh ini.

dan saat melihatmu, aku tau kau merasa dingin. bayangkan saja, hujan daritadi tak reda dan perjalananmu tidak bisa dikatakan dekat. sekali lagi aku katakan,"ya ampun, ternyata kau rela berkorban sampai sejauh ini". walupun kau berkata baik-baik saja, aku tetap menganggapnya tak biasa, aku sangat mencemaskan keadaan dirimu, hingga bekali-kali aku bertanya,"dingin ya?capek ya?". tapi, aku berusaha percaya perkataanmu.

perjalan panjang di mulai, jujur (lagi) aku ragu untuk memulainya, karena ini pertama kalinya. tapi aku mencoba yakin denganmu. sepanjang perjalanan, aku tetap seperti anak kecil, melihat langit sambil berbincang-bincang denganmu. kau tahu, langit tetap indah, bahkan sangat indah saat itu, walupun warnanya putih, tak biru seperti yang aku suka biasanya. namun, sangat berkesan untukku.

tak terasa waktu terlalui dengan sangat cepat-itu yang selalu kita katakan jika terpaksa mengakhiri hari yang disuka. akhirnya, ya harus mengakhiri hari itu, hari yang sudah dinanti-nantikan, hari yang sudah direncanakan, hari yang nyaris gagal total, namun akhirnya berjalan sesuai dengan rencana, alhamdulillah.

kau tau, sebelumnya tak pernah kupikirkan itu bakal terjadi, membayangkannya saja tak pernah, apalagi memikirkan untuk menjadi kenyataan? aku tak tega memintanya. yang pasti pengorbananmu sangat jauh dan cukup nekat juga menurutku. senang bisa mendapatkan hari itu. lagi-lagi aku tak lelah berkata, "ya ampun, ternyata kau rela berkorban sampai sejauh ini". dan satu hal yang harus kau tahu, kau telah berhasil mempesonakan aku saat itu ^_^.

No comments:

Post a Comment